SISTEM INFORMASI
A. Komponen Sistem Informasi
Secara umum pengertian dari
sistem informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang
yang menggunakan teknologi untuk mendukung operasi dan manajemen. Sistem
informasi mempunyai delapan buah komponen atau disebut juga dengan blok
bangunan (building block), yaitu:
(1)
Komponen input atau komponen masukan
(2) Komponen model
(3) Komponen output atau komponen keluaran
(4) Komponen teknologi
(5) Komponen basis data
(6) Komponen kontrol atau komponen pengendalian.
(7) Komponen hardware
(8) Komponen Software
Komponen-komponen ini harus ada
bersama-sama dan membentuk satu kesatuan. Jika satu atau lebih komponen
tersebut tidak ada, maka sistem informasi tidak akan dapat melakukan fungsinya,
yaitu pengolahan data dan tidak dapat mencapai tujuannya, yaitu menghasilkan
informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat. Komponen-komponen dari
sistem informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut ini :
1.
Komponen Masukan (Input Block)
Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input termasuk dalam
metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, data dapt berupa
dokumen dokumen dasar.
2.
Komponen Model (Model Block)
Kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan memanipulasi data input
dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk
menghasilkan keluaran yang diingiinkan.
3.
Komponen Keluaran (Output Block)
Hasil dari blok keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan
dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai
sistem.
4.
Komponen Teknologi (Technology Block)
Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses
data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari
sistem secara menyeluruh.
5.
Blok Basis Data (Database Block)
Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya,
tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya.
6.
Komponen Kendali (Control block)
Beberapa pengendalian yang dirancang secara khusus untuk menanggulangi
gangguan-gangguan terhadap sistem.
B. Tahapan Utama
Siklus Hidup Pengembangan System
SDLC (Systems Development Life Cycle,
Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup
Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses
pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk
mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem
komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk
mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap:
rencana(planning), analisis (analysis), desain (design), seleksi sistem,
implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pemasangan/pengguna
Fase Siklus Hidup system
1. Fase
Perencanaan
Fase ini dimulai dengan mendefinisikan
masalah dan dilanjutkan dengan sistem penunjukan objektif dan paksaan. Disini
sistem analis memimpin studi yang mungkin terjadi dan mengemukakan
pelaksanaannya pada manajer.
2. Fase Analisis
Fase ini
mempunyai tugas penting yaitu menunjuk kebutuhan pemakai informasi dan
menentukan tingkat penampilan sistem yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan
tersebut. Fase ini meliputi penetapan jangkauan proyek, menegenal resiko,
mengatur rangkaian tugas dan menyediakan
dasar kontrol. Analisis mengumpulkan persyaratan untuk sistem. Tahap ini
meliputi rinci kajian terhadap kebutuhan bisnis organisasi. Pilihan untuk
mengubah proses bisnis dapat dianggap kebutuhan berfokus pada desain tingkat
tinggi seperti desain, Program apa yang diperlukan dan bagaimana mereka akan
berinteraksi, desain tingkat rendah (bagaimana setiap program akan bekerja),
desain interface (antarmuka apa saja yang terlihat ) dan data desain(data yang
diperlukan). Selama tahap iniperangkat lunak dari keseluruhan struktur yang
ditetapkan Analisis dan desain sangat
krusial dalam pembangunan seluruh siklus.
3. Fase Desain
Fase ini
meliputi penetuan pemrosesan dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru dan pemilihan
konfigurasi terbaik dari hadware yang menyediakan desain. Desain system adalah
ketentuan mengenal proses dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru.
Proses ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan kesebuah perancangan perangkat lunak. Proses ini
berfokus pada struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi
interface, dan detail (algoritma) procedural, Merancang alir kerja (workflow)
dari sistem dalam bentukdiagram alir (flowchart) atau DFD. Merancang basis data
dalam bentuk ERD bias juga sekalian membuat basis data secar fisik. Merancang
input ouput aplikasi (interface) dan menentukan form-form dari setiap modul
yang ada. Merancang arsitektur aplikasi dan jika diperlukan menentukan juga
kerangka kerja (framework) aplikasi. Pada tahapan ini atau sebelumnya sudah
ditentukan teknologi dan tools yang akan digunakan baik selama tahap
pengembangan (development) maupun pada saat implementasi (deployment).
4. Fase Evaluasi dan Seleksi Sistem
Dalam fase evaluasi dan seleksi sistem
ini nilai kualitas sistem dan biaya/keuntungan dari laporan dengan proyek
sistem dinilai secara hati-hati dan diuraikan dalam laporan evaluasi dan
seleksi sistem.
Jika tak satupun altenatif perancangan
konseptual yang dihasilkan pada fase perancangan sistem secara umum terbukti
dapat dibenarkan, maka semua altenatif akan dibuang. Biasanya, beberapa
alternatif harus terbukti dapat dibenarkan, dan salah satunya dengan nilai
tertinggi dipilih untuk pekerjaan akhir. Bila satu alternatif perancangan sudah
dipilih, maka akan dibuatkan rekomendasi untuk sistem ini dan dibuatkan jadwal
untuk perancangan detailnya.
5. Fase Pelaksanaan / Implementasi
Fase ini melibatkan beberapa spesialis
informasi tambahan yang mengubah desain dari bentuk kertas menjadi satu dalam
hardware, software, dan data. Pelaksanaan adalah penambahan dan penggabungan
antara sumber-sumber secara fisik dan konseptual yang menghasilkan pekerjaan sistem.
Dalam tahap ini, desain yang sudah diterjemahkan ke dalam kode.Program komputer
yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman konvensional atau aplikasi
generator. Alat pemrograman seperti kompiler, Juru, Debuggers digunakan untuk
menghasilkan kode. Berbagai bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti C, C ++,
Pascal, Java digunakan untuk coding. Sehubungan dengan jenis aplikasi, hak
bahasa pemrograman yang dipilih.
6. Fase Pemakaian / Penggunaan
Selama fase penggunaan, audit memimpin
pelaksanaannya untuk menjamin bahwa sistem benar-benar dikerjakan, dan
pemeliharaannya pun dilakukan sehingga sistem dapat menyediakan kebutuhan yang
diinginkan.
Pada fase 1-3 adalah siklus hidup
pengembangan system. Tahap 5 adalah tahap penggunaan (implementasi) yang berlangsung
hingga tiba waktunya untuk merancang system itu kembali jika diperlukan. Proses
merancang kembali akan mengakibatkan berulangnya siklus hidup sistem secara
keseluruhan.
Komentar
Posting Komentar